Wednesday, May 4, 2011

Multiplication table 6 / sifir 6




Cara  Mudah  Menghadapi  Kritikan  Pedas


Sang  Pencipta  dan  Pemberi  rezeki  Yang  Maha  Mulia acapkali mendapacacian  dan  cercaan  dari  orang-orang  pandir  yang  tak  berakal. Maka,apalagi saya,  Anda dan kita  sebagai manusia yang  selalu  terpeleset dan  salah.  Dalam  hidup ini, terutama  jika  Anda  seseorang  yang  selalu memberi,  memperbaiki,  mempengaruhi  dan berusaha  membangun,  maka Anda  akan  selalu  menjumpakritikan-kritikan  yang pedas  dan  pahit. Mungkin  pula,  sesekali  Anda  akan  mendapat  cemoohan  dan  hinaan dari orang lain.




Dan mereka, tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi,  menaiki tangga ke langit,  dan berpisah dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka  akan  selalu  ada  perbuatan mereka yang  membuat  Anda  bersedih dan meneteskan  air mata,  atau  membuat tempat tidur Anda selalu  terasa gerah.



Perlu diingat,  orang yang duduk di atas  tanah tak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka,  marah  dan kesakepada  Anda  adalah  karena  mungkin  Anda mengungguli  mereka  dalam  hal  kebaikan, keilmuan,  tindak  tanduk,  atau harta.  Jelasnya,  Anda  di  mata  mereka  adalah  orang berdosa  yang  tak terampuni sampai Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang pada  diri  Anda,  atau  sampai Anda  meninggalkan  semua  sifat  terpuji  dan nilai-nilai luhur  yang  selama  ini  Anda  pegang  teguh.  Dan  menjadi  orang yang bodoh,  pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri Anda.




Oleh  sebab  itu,  waspadalah  terhadap  apa  yang  mereka  katakan. Kuatkan  jiwa untuk  mendengar  kritikan,  cemohan  dan  hinaan  mereka. Bersikaplah laksana batu cadas;  tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran- butiran  salju  yang  menderanya  setiap saat,  dan  ia  justru  semakin  kokoh karenanya. Artinya, jika Anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti Anda telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang terbaik adalah  menjawab  atau  merespon  kritikan  mereka  dengan  menunjukkan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh  setiap upadaya mereka  untuk  menjatuhkan  Anda.  Sebab,  kritikan mereka  yang  menyakitkan  itu pada hakekatnya  merupakan  ungkapan penghormatan  untuk  Anda.  Yakni,  semakin  tinggi derajat  dan posisi yang Anda  duduki,  maka  akan  semakin  pedas  pula  kritikan itu.

BetapapunAnda  akan  kesulitan  membungkam  mulut  mereka  dan menahan gerakan lidah mereka. Yang Anda mampu adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan  Allah,

{Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu."}
(QS. Ali 'Imran: 119)

Bahkan And a  juga  dapa 'menyumpal mulut  mereka  dengan
'potongan-potonga n  daging agar  diam  seribu  bahasa  denga n  cara memperbanyak  keutamaan,  memperbaiki  akhlak,  dan  meluruskan  setiap kesalahan Anda.  Dan bila Anda ingin diterima  oleh semua pihak,  dicintai semua  orang,  dan  terhindar  dari  cela, berarti  Anda  telah  menginginkan sesuatu yang mustahl terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk  diwujudkan.


Credit to : La Tahzan

No comments:

Post a Comment